Saturday, October 15, 2005

NaCh...nEH Gue!!!!!

Seorang Dian
Aku dian…aku cahaya…tapi aku tak tau seterang apa…yang kutau arti sebenarnya adalah lampu kecil…jadi mungkin cahayanya tak terlalu menyilaukan…tapi semoga menyamankan tiap orang yang ada di dalam ruangan…aku juga manusia…seperti kamu…dia…mereka…dan aku telah bertemu banyak orang…banyak??? Mungkin tidak juga…karena aku merasa mereka terlalu bermakna jadi terasa banyak…tak taulah mengapa aku terlalu mudah dan dalam merasa…aku merasa tidak terlalu sentimentil…tapi emosional iya…apakah emosional itu berarti tidak hanya suka marah saja??? Waktu dalam hidupku kebanyakan senggangnya…aku suka melakukan hal yang menyenangkan dari pada hal lain yang membuatku tak nyaman…tapi aku juga berusaha selau fokus…susah ya????
Dan aku suka membaca novel…pertama yang aku baca supernova2…setelah itu aku suka membeli novel…yang kalo aku hitung….dari pengeluaran itu sebenarnya aku bisa beli jeans hipster, kemeja putih, jaket jeans…jilbab baru….atau apalah yang juga membuat hatiku senang….selepas itu selama smp dan smu aku suka membaca roman, puisi angkatan balai pustaka, pujangga baru, 45, 66, atau yang baru-baru dan aneh-aneh….sampai aku tak tau lagi apa definisi puisi…mungkin itu tidak penting…..
Aku suka mendengarkan musik….apa saja yang membuatku nyaman mendengarkanya….kalian mungkin sudah tau apa yang aku suka…karena aku suka menggumam-gumamkannya, menyanyikan kecil, atau membahas hal2 yang sudah terlalu jauh dari lirik yang sebenarnya…karena aku suka kata-kata indah….
Dan aku menulis ini semua…dalam pengaruh semua yang pernah aku baca dan kudengar…atau aku rasakan dengan sanubari terdalam….
Aku suka bercerita dengan teman sebaya yang sama pikiranya dan mau menerina segala yang ada apa adanya…tak malu dan ragu mengakui kelemahan diri…saling bertukar pandangan tentang satu hal…apapun…yah…karena kita teman…lau apa yang harus kita takutkan????
Aku malahan benci matematika…aku ingat ulangan bab integralku waktu smu dapat 3….pertanda buruk…aku harus hindari fakultas dengan mata kuliah kalkulus….tapi entah kenapa aku akan berurusan dengan statistik dalam hidup dan jalan hidupku kedepan???? Akhirnya aku agak mencari jalan untuk melarikan diri….ke komputasi….
Dan aku menemukan hal baru yang ku suka….
Aku suka merusak…huahahahahaha…..
Bercanda….tapi iya sih…aku suka merusak lalu mengetahui cara menjadi baik kembali (komputer maksudku….)…disini…dengan komputer yang masih pentium 3, motherboard intel, windows ‘98 harddisk 20 giga (mungkin suatu saat aku perlu upgrade itu semua…karena akan lebih banyak kebutuhan baru)…sound card dan VGA yang sudah membuatku malas keluar kamar…..dikamar lumayan besar untuk ukuran kost jakarta, terang, sirkulasi udara baik walau berlagit-langit rendah….guling pemberian makcik dengan sarung bantal yang masih bau bapakku…yah teman-teman…I ride the world….setidaknya berilah waktuku untuk mencoba bersama kalian semua
Karena aku punya mimpi dan cita-cita
Sama seperti manusia lainya….sama seperti wanita pada umumnya….

IBU dAlAM dEfiNiSIQu

Ibu…seorang wanita yang memang sangat berharga dan berjasa…namun terkadang suka terlupa di balik sisi egois seorang aku…namun di saat lain menjadi sangat berharga…walau sekedar telinganya yang mendengarkan…entah bagaimana rasanya…memeliharaku sejak menerima benih itu…menyediakan dengan ikhlas dan lapang tempat ternyaman dan terbaik bagi sebuah kehidupan…yah…kita senua sepakat kalo kehidupan itu berharga…merasakan darah yang segumpal itu nulai mengubah porsi badanya…memaksanya mengubah semua pakaian yang dia pakai…mulai dari pakaian kantor…pakaian tidur…pakaian mau ke pasar…dan segumpal darah itu mulai punya nyawa…mulai bergerak…mulai ingin dielus…mulai ingin diperhatikan…mulai menendang dan gelisah…hingga di suatu hari aku hirup juga udara dunia yang penuh …penuh…dengan paru-paru yang perlu diinjeksi lagi…tuhan…aku hidup karena kesediaan ibuku berkorban…mengetahui seorang bocah yang kecil mungil, merah dan tak berdaya ini dipanggili dian…memegang kepalanya yang segede tempe…mengetahui bagaimana ia menangis…merengek…lapar…sakit dan demam kejang 7 kali berturut-turut dalam keadaan yang serba terbatas…dia hanya tersenyum bila mengingatnya kini…dan tertawa…tertawa….ibuku hidup…betapa tidak…dian dulu yang suka memecahkan stoples pyrex berisi penuh kue kini lagi-lagi masih saja memecahkan stoples yang entah keberapa…dia hanya bilang….”kamu tuh suka banget tidur pagi-pagi…”…aku bertanya-tanya…ibu marahilah aku karena aku tak pernah berubah sejak umur 5 tahun dulu…dan kini dian sudah bisa mengobrol tentang teman-teman kampus…orang yang ia perhatikan dan sayangi yang baru ia temui beberapa tahun lalu…dian mulai bisa berargumen…dian sudah bisa memasakkan makan siang yang ia suka…betapa bahagianya…dan ia menari lincah diiringi anak-anak yang juga menari dalam mahligai sederhana…namun kami menyebutnya mahligai…karena berada disampingnya tak pernah merasa kekurangan…dan meyakini apa yang kita punya…merasakan bahwa dunia benar berputar…

Sunday, October 09, 2005

Ayu meniti lagi pagi yang selalu ia syukuri…untuk harapannya dan hari ini yang akan ia jalani…
“Selamat Pagi…”
Perempuan tetangga seberang apartemennya sudah fasih menyapanya dengan itu tiap pagi…yang diikuti dengan gerakan tangan khasnya mengacungkan sandwich…dan saat itu ayu menjawab
“Terima Kasih”…tak lama pula anak-anak perempuan itu pula yang akan menyapanya sambil kerepotan membawa tas dan buku-buku hendak berangkat ke sekolah. Mereka sudah siap…sedang hidup hari ini bagi Ayu belum dimulai saat ini…bukan detik ini….bukan disaat semua orang berjalan cepat dan tegap membawa starbucks…dan donat…kapan pun itu…ia sendiri yang memutuskan…karena seperti itulah ia sudah terbiasa…
Ayu bersandar di pagar apartemen lantai 15 nya…melihat bayangannya sendiri di pintu dan dinding kaca…di sini ia tak punya cermin kecuali di tempat bedaknya.
*********
Jalanan di Amsterdam tidak terlalu ramai lagi…penjaga toko mulai memperlihatkan wajah jenuh dan bosannya…karena satu jam lagi adalah jam makan siang…dan ayu baru akan pergi…
Ia masukkan tas dan sweaternya ke loker pegawai…membuka ikatan rambut…menjepitnya sedikit…memoleskan bedak dan pelembab bibir…it’s enough…dan seragam casual seperti pegawai part time lain…
Black coffee please…
Croissant…
Blabla…that’s all in her ears
….
*********
The colours of the rainbow so pretty in the sky
Are also in the faces of people going by….what a wonderful world…
Alunan lagu itu menelusup pelan dan memenuhi ruang…ia mendapatkan lagi lagu yang baru…untuk menemani saat beristirahatnya yang tak seberapa lama di apartemen…tapi ia manjakan diri sendiri untuk rileks…minum coklat panas…karena salju di luar cukup beku untuk meretakkan air matanya…detik ini ia ingin sekali pulang…tapi ia tau tak ada gunanya kembali…
Bel pintu berbunyi…makanan cina yang ia pesan sudah tiba…ia kelur dan mengunci pintu mengambil makanannya dan keluar bersama pengantar itu…memasukkan makanan ke penghangat kecil yang ia bawa bawa


tarian terakhir di sini…
kakiku harus lurus dan yakin melangkah…harus kupastikan rambutku sudah tergulung kuat…lengan ini…jemari ini terkadang tak mengerti arti gemulai itu sendiri…say what????padahal aku ini penari…jangan sampai terbawa emosi diri sendiri…karena iramanya tidak sama sekali sedih…
aku tak mungkin lupa….gerakan awalnya adalah yang pertama ku tau….beberapa malam yang lalu….iya…aku pulang setelah ini…tunggulah kalian semua disana dengan sabar

A Flash Back

Pada saat ini tiga tahun yang lalu mungkin segalanya sangat berbeda dan siapa sangka sekarang beginilah kita…do you know??? Walau banyak hal yang telah berubah sejak tiga tahun yang lalu tetap selalu ada hal yang sama…
Yang tidak perlu aksara
Yang belum aku tau sebesar apa
Yang tak perlu kita bahas atau kita tuliskan di setiap sms atau tulisan
Yang terkadang tak perlu kita tunjukan dengan senyuman manis…kata-kata lembut dan sentuhan lembut…
Satu hal yang sejak dahulu belum berubah
Dan aku tetap tak mengerti
Mengapa ini semua bisa terjadi…
Mungkin kamu mau aku menceritakanya sekali lagi dan membuat jantungku berdebar sama kencangnya seperi saat itu…

aku menatap wanita itu di sebuah kafe bersama seorang teman wanitanya
ia mengenajan kebaya kelabu, dan dengan paduan yang pas…rambutnya yang ku yakin panjang melebihi bahu awalnya dibarkan terurai membingkai wajah dengan rahang yang tegas itu…dari wajahnya aku tau dia punya darah sepertiku…tak lama ia mengulung rambutnya dan bertusuk konde sederhana namun terlihat begitu mempesona di mata ku…
ini kah yang dinamakan cinta pada pandangan pertama???
Inikah yang dinamakan terpesona?
Ia berdiri menjawab telefon…lalu berlalu ke luar…
Mungkinkah dia seorang penari?
Dari gerak dan lagak jalanya sepertinya aku tau…
Dia ayu…dia cantik
Siapa namanya?
Sedetik ia melirik ke arahku..akukah yang ia lihat?
Musik yang mengalun siang itu telah kuanggap sebagai pengiring pertemuan kami…walau kami belum saling mengenal sekalipun…
“yu…”kudengar temannya memanggilnya….
Mereka tertawa…mungkin mereka saling menceritakan lelucon?? Atau…biara apa antar perempuan yang biasa membuat mereka begitu tampak punya dunia ini sendirian????
Aku sadar sesadar sadarnya bahwa aku terkesima
Aku tau mataku sedari tadi mengikuti mata itu…tanpa ia sadari di kerumunan kafe hingar bingar saat makan siang…
Ia menekan nomor di ponselnya dan tak lama ponselku berbunyi
“april….hey…it’s me ayu….hello april…”
“april??? Sorry but…”
“maaf…saya salah sambung”
“oh…nggak kok”
“nggak?!!!!?!”
iyaaa…denger gak sehhhhh kalo kamu tuh gak salah sambung…iya!!!ini aku khan yang ngelirik kamu sejak tadi…ya khan???
“maksud saya…”
“oh kalo gitu bisa tolong bicara dengan april? Bilang ini dari ayu”
“ayu???!!!”
“iya…bisa?”
“maksud saya anda memang salah sambung, tapi saya ada di satu kafe dengan anda siang ini…”
“oh ya…?? Di meja??”
“sembilan”
*********
Ayu menekan tombol cancel di ponselnya seraya berdiri mencari meja nomor sembilan. Siapa yang duduk di sana?….sementara
Ayu…
Pandangannya beralih pada suara wanita yang memanggilnya
April??!!…good to see you…april…astri…astri…april…
Oh iya…sebentar…just for a minute
Meja nomor sembilan ….di mana kamu????
*********
Ayu masih bertanya dalam hati dalam sisa malam yang masih ia nikmati dalam rengkuhan sepasang lengan yang hangat. Lengan yang penuh rasa syukur karena telah berpadu pada bahu dan jiwanya.
Apakah dia telah menemukan cinta sejati???
Ayu masih bermenung di sana sementara pemilik rengkuh ini pulas tertidur dalam lelapnya…
Apakah dia pun telah menemukan cinta sejati?
Dan cinta yang seberapakah yang disebut cinta sejati itu???
Renungan malam itu buyar begitu saja…
Kamu mikirin apa sih?
Apa?..mikirin apa kamu pikir?
Gerakan kamu tadi bagus kok
Bukan yang tadi
Lalu?
Bukan itu pokoknya…
Masa kamu melewati malam dengan mikir hal yang nggak-nggak…manusia itu perlu istirahat tau?!
Iya, tau
Kalo ada masalah cerita
Nggak, gak ada kok




Yu…
Iya…
Istirahat ya…sisa malamnya tinggal dikit
Hemmm…iyaaa
Ayu pun berusaha tertidur…mengikuti berat mata dan ucapan suaminya

She gives the name

Aku takkan pernah tau apa yang ada pada ahatiku yang membuat segalanya berputar cepat dalam arah dan derajat yang mungkin tak pernah sama tiap jam…temanku sering kali berkata jangan pernah aku bermain-main dengan hati…
Diantara kejenuhan hidup yang tidak pernah tau dari mana asal muasalnya aku merenungi segala sesuatu yang telah terjadi…warna warna yang berbaur satu dalam kanvas itu…wajah-wajah-wajah yang pergi dan berlalu bahkan yang masih ada di setiap pandanganku…
Lagu inilah yang akan selalu kudengar saat mengenangmu…aku tak mau sesuatu merenggut engkau…karena di dekat engkau aku tenang…misteri hidup akan kah menghilang dan bahagia di akhir cerita…orang yang hingga detik ini yang tak pernah aku tau
Teman ku pernah berkata janganlah sering mengeluh karena itu tandanya kita tak bersyukur…sungguh tuhanku…bukannya aku tak bersyukur…ampunilah dosa-dosa dan ketidaktaudirianku yang bisa tiap kali membuat hatiku runtuh dan tercampak tanpa ada yang mau turut serta meraihnya lagi…tapi terkadang aku hanya lelah dan membayangkan bilakah ada kedamaian yang barang sejenak aku temui
Di mata seorang ciptaanmu
Di lengan seorang ciptaanmu
Dalam henyak dan damai yang kau beri dari surga melalui seseorang…buatlah aku berhenti dari keluh-mengeluh dan kuatkanlah aku hingga pada saatnya nanti kami saling menemukan…dan ku dapat sejenak damai di sana…sampai aku dapatkan keabadian bagaimanapun bentuknya itu…surga atau neraka sekalipun…
--------------------------------------------
saat dan bagian lain di dunia…..
Ayu membiarkan anganya terbang melesat menuju langit kota amsterdam…kota di bawah nol meter permukaan laut…sungguh ia merasa terkadang selalu akan ada ruang yang dirasa kurang dalam daratan yang telah tercipta…saat itu ia baru berumur 15 tahun…
Ayu membiarkan apa yang telah berada dalam fikirannya sebagai kenangan seorang bocah kecil di suatu sudut dunia terselip di antara awan dan langit yang ia lalui selama perjalanan…selamat tinggal…untuk sementara waktu inilah panggungku…
Ayu membiarkan semua orang yang ia kenal pertama kali memanggilnya dengan dialek dan bahasa yang aneh…ia membiarkan sisi manusiawinya untuk tergelak…tertawa…terbahak…bahkan terkadang merasa kedinginan saat salju turun menyelimuti kota di bawah laut…
Ayu membiarkan tubuhnya terlepas…terbebas…tak terkukung dari gerak-gerak tradisi yang mengikatnya…mengubah semua dengan sesuatu yang dalam zamannya…dalam gerak seperti kanan-kirinya bergerak…
Ayu membiarkan segalanya berubah sedikit demi sedikit perlahan tapi pasti menuju suatu arah yang ia kehendakidan dia ingini…
Ayu merasakan jiwanya bebas…harum bunga tulip warna-warni yang ia ciumi dan lihat…keju parmesan yang begitu saja dicampurkan dalam tiga kali sehari makanan yang ia telan…dan roti-roti yang mirip pentungan bedug…kehidupan yang teratur dan rasanya menjadi minoritas…
Ayu adalah seorang penari…maka apa yang ia dapat lakukan selain bergerak sesuai irama dan set panggungnya?
Ibunya adalah seorang penari…perempuan desa berwajah cantik yang jatuh cinta dan dijatuhi cinta oleh seorang bangsawan jawa…menunggu bertahun-tahun dalam surga pelarian hingga saat ia harus jalani kodratnya sebagai seorang anak…
Maka ia lebih memilih berlari dan membiarkan sesak-sesak itu berhamburan di perjalanan…agar ia makin ringan dan dapat melayang…melesat begitu saja

Dan akhirnya ia sudah biasa menyapa kesunyiannya sendiri bahkan memberinya nama
Ia seolah-olah sendirian….
Ia seolah-olah berlari sendiri…
Padahal ada bayangnya yang lebih besar darinya mengikuti dan mencoba melekatkan lagi jiwanya yang hilang…
Ayu tak tau satu hal
Bayangan itu merasa bersalah…
-----------------------------------------
saat dan bagian lain di dunia…..
musik itu nulai kudengar saat aku baru lahir…aku dilahirkan di panggung….saat bunga jepun ibuku masih tersemat rapi di rambutnya…canang yang ia bawa ia letakkan di sebelahku dan tidak sempat dipakai…
ibuku bilang dewa mengasihi dan maha pengasih…ia bilang menari itu adalah pekerjaan yang mulia…jadi aku Cuma tau menari dan menari
saat aku punya anak aku ingin mewarisi apa yang ibuku bilang…
tapi dia berbeda denganku
aku pun kiraya tak seperti ibuku dulu saat melahirkanku…
canang yang aku bawa terjatuh dan rusak…
dan yang aku rasakan adalah nyeri…
di hati yang tak tau sampai kapan harus aku pegang sendiri….
Aku tak sempat berkata apa-apa pada anakku…tapi aku tau dia udah mengerti banyak dan ia anak yang pintar…belajar menari tanpa ku suruh lagi…tanpa harus ku jelaskan siapa dewa itu maha apa dia…ia pergi ke pura dan mendoakanku supaya bicara…ia tak pernah menangis karena aku diam …tapi di matanya ada pancaran mata yang meneliti dan mencoba mengerti…
U’ll never know me
--------------------------------------------
saat dan bagian lain di dunia…..
ibu…
u’ll never know me
mungkin kau pikir aku pun tak pernah mengerti aku….kita adalah ibu dan anak …..tapi jalan kita terlalu panjang untuk mengerti…
di hari-hariku kau selalu melindungi ayah

Tuesday, February 01, 2005

Makin the new You......

does it sound difficult????