Sunday, October 09, 2005

Ayu meniti lagi pagi yang selalu ia syukuri…untuk harapannya dan hari ini yang akan ia jalani…
“Selamat Pagi…”
Perempuan tetangga seberang apartemennya sudah fasih menyapanya dengan itu tiap pagi…yang diikuti dengan gerakan tangan khasnya mengacungkan sandwich…dan saat itu ayu menjawab
“Terima Kasih”…tak lama pula anak-anak perempuan itu pula yang akan menyapanya sambil kerepotan membawa tas dan buku-buku hendak berangkat ke sekolah. Mereka sudah siap…sedang hidup hari ini bagi Ayu belum dimulai saat ini…bukan detik ini….bukan disaat semua orang berjalan cepat dan tegap membawa starbucks…dan donat…kapan pun itu…ia sendiri yang memutuskan…karena seperti itulah ia sudah terbiasa…
Ayu bersandar di pagar apartemen lantai 15 nya…melihat bayangannya sendiri di pintu dan dinding kaca…di sini ia tak punya cermin kecuali di tempat bedaknya.
*********
Jalanan di Amsterdam tidak terlalu ramai lagi…penjaga toko mulai memperlihatkan wajah jenuh dan bosannya…karena satu jam lagi adalah jam makan siang…dan ayu baru akan pergi…
Ia masukkan tas dan sweaternya ke loker pegawai…membuka ikatan rambut…menjepitnya sedikit…memoleskan bedak dan pelembab bibir…it’s enough…dan seragam casual seperti pegawai part time lain…
Black coffee please…
Croissant…
Blabla…that’s all in her ears
….
*********
The colours of the rainbow so pretty in the sky
Are also in the faces of people going by….what a wonderful world…
Alunan lagu itu menelusup pelan dan memenuhi ruang…ia mendapatkan lagi lagu yang baru…untuk menemani saat beristirahatnya yang tak seberapa lama di apartemen…tapi ia manjakan diri sendiri untuk rileks…minum coklat panas…karena salju di luar cukup beku untuk meretakkan air matanya…detik ini ia ingin sekali pulang…tapi ia tau tak ada gunanya kembali…
Bel pintu berbunyi…makanan cina yang ia pesan sudah tiba…ia kelur dan mengunci pintu mengambil makanannya dan keluar bersama pengantar itu…memasukkan makanan ke penghangat kecil yang ia bawa bawa


tarian terakhir di sini…
kakiku harus lurus dan yakin melangkah…harus kupastikan rambutku sudah tergulung kuat…lengan ini…jemari ini terkadang tak mengerti arti gemulai itu sendiri…say what????padahal aku ini penari…jangan sampai terbawa emosi diri sendiri…karena iramanya tidak sama sekali sedih…
aku tak mungkin lupa….gerakan awalnya adalah yang pertama ku tau….beberapa malam yang lalu….iya…aku pulang setelah ini…tunggulah kalian semua disana dengan sabar

No comments: