Sunday, October 09, 2005

A Flash Back

Pada saat ini tiga tahun yang lalu mungkin segalanya sangat berbeda dan siapa sangka sekarang beginilah kita…do you know??? Walau banyak hal yang telah berubah sejak tiga tahun yang lalu tetap selalu ada hal yang sama…
Yang tidak perlu aksara
Yang belum aku tau sebesar apa
Yang tak perlu kita bahas atau kita tuliskan di setiap sms atau tulisan
Yang terkadang tak perlu kita tunjukan dengan senyuman manis…kata-kata lembut dan sentuhan lembut…
Satu hal yang sejak dahulu belum berubah
Dan aku tetap tak mengerti
Mengapa ini semua bisa terjadi…
Mungkin kamu mau aku menceritakanya sekali lagi dan membuat jantungku berdebar sama kencangnya seperi saat itu…

aku menatap wanita itu di sebuah kafe bersama seorang teman wanitanya
ia mengenajan kebaya kelabu, dan dengan paduan yang pas…rambutnya yang ku yakin panjang melebihi bahu awalnya dibarkan terurai membingkai wajah dengan rahang yang tegas itu…dari wajahnya aku tau dia punya darah sepertiku…tak lama ia mengulung rambutnya dan bertusuk konde sederhana namun terlihat begitu mempesona di mata ku…
ini kah yang dinamakan cinta pada pandangan pertama???
Inikah yang dinamakan terpesona?
Ia berdiri menjawab telefon…lalu berlalu ke luar…
Mungkinkah dia seorang penari?
Dari gerak dan lagak jalanya sepertinya aku tau…
Dia ayu…dia cantik
Siapa namanya?
Sedetik ia melirik ke arahku..akukah yang ia lihat?
Musik yang mengalun siang itu telah kuanggap sebagai pengiring pertemuan kami…walau kami belum saling mengenal sekalipun…
“yu…”kudengar temannya memanggilnya….
Mereka tertawa…mungkin mereka saling menceritakan lelucon?? Atau…biara apa antar perempuan yang biasa membuat mereka begitu tampak punya dunia ini sendirian????
Aku sadar sesadar sadarnya bahwa aku terkesima
Aku tau mataku sedari tadi mengikuti mata itu…tanpa ia sadari di kerumunan kafe hingar bingar saat makan siang…
Ia menekan nomor di ponselnya dan tak lama ponselku berbunyi
“april….hey…it’s me ayu….hello april…”
“april??? Sorry but…”
“maaf…saya salah sambung”
“oh…nggak kok”
“nggak?!!!!?!”
iyaaa…denger gak sehhhhh kalo kamu tuh gak salah sambung…iya!!!ini aku khan yang ngelirik kamu sejak tadi…ya khan???
“maksud saya…”
“oh kalo gitu bisa tolong bicara dengan april? Bilang ini dari ayu”
“ayu???!!!”
“iya…bisa?”
“maksud saya anda memang salah sambung, tapi saya ada di satu kafe dengan anda siang ini…”
“oh ya…?? Di meja??”
“sembilan”
*********
Ayu menekan tombol cancel di ponselnya seraya berdiri mencari meja nomor sembilan. Siapa yang duduk di sana?….sementara
Ayu…
Pandangannya beralih pada suara wanita yang memanggilnya
April??!!…good to see you…april…astri…astri…april…
Oh iya…sebentar…just for a minute
Meja nomor sembilan ….di mana kamu????
*********
Ayu masih bertanya dalam hati dalam sisa malam yang masih ia nikmati dalam rengkuhan sepasang lengan yang hangat. Lengan yang penuh rasa syukur karena telah berpadu pada bahu dan jiwanya.
Apakah dia telah menemukan cinta sejati???
Ayu masih bermenung di sana sementara pemilik rengkuh ini pulas tertidur dalam lelapnya…
Apakah dia pun telah menemukan cinta sejati?
Dan cinta yang seberapakah yang disebut cinta sejati itu???
Renungan malam itu buyar begitu saja…
Kamu mikirin apa sih?
Apa?..mikirin apa kamu pikir?
Gerakan kamu tadi bagus kok
Bukan yang tadi
Lalu?
Bukan itu pokoknya…
Masa kamu melewati malam dengan mikir hal yang nggak-nggak…manusia itu perlu istirahat tau?!
Iya, tau
Kalo ada masalah cerita
Nggak, gak ada kok




Yu…
Iya…
Istirahat ya…sisa malamnya tinggal dikit
Hemmm…iyaaa
Ayu pun berusaha tertidur…mengikuti berat mata dan ucapan suaminya

No comments: